nusakini.com - Lembang - BBPP Lembang saat ini telah memiliki teknologi aeroponik yang dapat menghasilkan 100 umbi/bibit dalam 1 tanaman di mana proses diawali oleh culture Jaringan yang sumber benih yang higenis bebas dari bakteri virus dan lain-lain.

Teknologi baru tersebut diperlihatkan kepada para awak media dalam kunjungan keliling lokasi BPPP Lembang di Kayu Ambon, Lembang, Jawa Barat, Kamis (12/7/2018).

Menurut Mediasuara BBPP Lembang, Hendra Gunawan jika menggunakan teknik aeroponik harus melalui proses perankaran terlebih dahulu selama 14 sampai dengan 21 hari.

• Dongkrak Keuntungan Petani dan Daya Saing Gula Nasional, Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
• Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
• KTNA Sebut Bulog Ogah Serap Gabah Petani, Tapi Semangat Impor, Ada Apa?
• Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah
• Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar

“Setelah itu lalu di tanam di lapangan dengan sistim aeroponik. kelebihannya karena menggunakan umbi vegetatif dimana keluar umbi dari batang semakin dalam batang ditanam maka maka akan menghasilkan semakin banyak”, jelasnya.

Perbedaaanya, kata Hendra, jika menggunakan media biasa ditanam maka hasil sedikit karena batang yang ditutup cuma sedikit.

“Kalau aeroponik bisa diturunkan ke bawah sehingga diperoleh umbi lebih banyak, paling sedikit 20 umbi”, katanya.

Teknologi aeroponik menggunakan sistem hydroponik, dengan begitu tanaman memiliki banyak nutrisi dan tumbuh sehat.

“Bila hasil umbi dan bibit banyak maka produksi dapat dilakukan sebanyak banyaknya. Peberian nutrisi dilakukan di media air di mana air yang diberikan nutrisi”, beber Hendra. (al/ma)